Mendengar nama gunung Tangkuban Parahu tentu kita akan ingat cerita rakyat masyarakat sunda khusunya parahyangan tentang kisah Sangkurian dan Dayang Sumbi serta si Tumang. Tangkuban Parahu terletak di Kabupaten Bandung, tepatnya di sebelah utara Kota Bandung. Dengan perjalanan sekitar satu jam dari kota Bandung kita dapat menikmati panorama kota Bandung dari sebelah utara yang mempunyai ketinggian yang cukup sehingga berhawa sejuk dan mempunyai panorama yang indah. Ada beberapa obyek wisata di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, yang terdekat adalah bumi perkemahan Cikole, Pemandian Air Panas Sari Ater di Ciater, Maribaya, Jaya Giri serta puluhan obyek wisata berupa wisata alam maupun wisata kuliner.
Memasuki area tangkuban hawa dingin yang sebelumnya menerpa kulit terkalahkan dengan bau belerang yang menyengat. Di awal biasanya rombongan pasti saling melirik satu sama lain dengan penuh curiga karena bau gas tidak sedap yang biasanya dikeluarkan oleh seseorang, namun lama-kelamaan semua akan menyadari bahwa bau itu adalah bau khas dari lingkungan sekitar gunung berapi.
Kawah Gunung Tangkuban Parahu di sore hari, kabut dan bau belerang menjadi ciri khas tempat ini.
Perjalanan sebaiknya kita lanjutkan ke Ciater yang hanya berjarak beberapa kilometer dan dapat ditempuh dalam beberapa menit saja. Waktu menjadi persoalan yang tidak penting di Ciater, bahkan apabila kita berkunjung di malam hari ada beberapa keuntungan yang dapat kita nikmati, yaitu air lebih jernih karena tidak terpakai oleh banyak orang dan keadaan lebih nyaman dengan sedikitnya pengunjung. Di waktu-waktu tertentu seperti minggu-minggu di sekitar libur Hari Raya Idul Fitri dan libur akhir tahun, pengunjung sangat banyak dan membuat kita tidak nyaman baik di kolam renang maupun di kolam luar. Air menjadi kecoklatan sedikit membuat rasa tidak nyaman. Untuk itu pemilihan waktu kunjungan sangat penting demi kenyamanan liburan kita.
Ciater di malam hari, suasana nyaman dan santai membuat liburan lebih menyenangkan.
Label:
All About Strawberry Bandung,
Lembang,
Tangkuban Parahu