Situ Patenggang (Situ Patengan) Bandung

Berada pada ketinggian sekitar 1600 m dari permukaan laut, Situ Patenggang memiliki panorama yang memikat. Hamparan hijau kebun teh laksana karpet alam, ditambah lagi dengan udara yang dingin dan bersih serta matahari yang hangat, memberi kesan damai dan ketenangan sendiri bagi pengunjungnya. Dari pinggir jalan menuju lokasi yang tenang, nampak sebuah danau berada dibalik perkebunan teh diantara sela-sela pepohonan yang menjulang tinggi.


Danau Patenggang atau lebih dikenal dengan nama Situ Patenggang oleh masyarakat setempat, menempati areal seluas 150 Ha. Dulunya kawasan ini merupakan kawasan cagar alam atau taman nasional, namun pada tahun 1981 telah resmi berubah menjadi sebuah taman wisata.
Untuk menikmati objek wisata ini terdapat fasilitas perahu yang bisa disewa untuk mengelilingi sebuah pulau kecil yang berada dibagian tengah danau yang bernama Pulau Sasuka. Pulau ini tampak rindang dengan banyaknya pohon-pohon tinggi yang tumbuh didalamnya. Sementara diseberang danau terdapat lokasi yang cukup menarik yang diberi nama Batu Cinta yang konon dipercayai akan memberi kelanggengan cinta bagi pasangan yang datang berkunjung kelokasi tersebut.
Perahu yang tersedia ini cukup banyak jumlahnya, dan dalam kondisi yang bagus atau terawat saat saya berkunjung kesana. Warna perahu yang cerah cukup kontras atau menyolok sekali dengan lingkungan sekitarnya yang didominasi warna hijau. Fasilitas sarana transportasi air yang disewakan di tempat ini berupa penyewaan perahu dayung, perahu boat dan sepeda air dengan harga yang masih bisa dinegosiasikan dengan pemiliknya. Terdapat pula fasilitas gazebo maupun tempat-tempat duduk tanpa atap yang terbuat dari semen untuk keperluan menikmati panorama sekitar dari tepi danau. Urusan makananpun bukanlah suatu hal yang sulit dikarenakan banyaknya warung penjual makanan yang berderet dekat dengan areal parkir.
Mudah untuk menuju kawasan ini. Bahkan jika tidak membawa kendaraan, bisa juga menggunakan fasilitas angkutan umum dari terminal Ciwidey dengan tariff Rp. 5.000,- perorang termasuk tiket masuk (tiket masuk perkepala Rp. 1.000,-). Hal ini akan berbeda jika pengunjung menggunakan kendaraan pribadi (baik roda 2 maupun roda 4) atau dengan menggunakan bis rombongan. Kondisi jalan yang sudah rata (diaspal), mempermudah pengunjung untuk datang ke kawasan tersebut. Disepanjang jalan menuju Situ Patenggang terpampang hamparan hutan dan kebun tehnya. Perkebunan strawbery juga banyak ditemui selama perjalanan. Umumnya perkebunan strawbery tersebut menyediakan fasilitas bagi pengunjung untuk memetik sendiri buah strawberry dari pohonnya yang ditanam pada kantong-kantong plastik.

Legenda ...
Kawasan ini memiliki sebuah legenda sehingga muncul nama Situ Patenggang. Sejarah atau mitos tentang Situ ini muncul ke permukaan disebabkan karena seorang pangeran dan seorang putri yang saling jatuh cinta. Namun perjalanan cinta mereka tidak semulus dan seindah yang dibayangkan oleh keudanya karena dipisahkan oleh keadaan. Sehingga air mata mereka membentuk sebuah situ atau danau. Selanjutnya danau itu dinamai dengan situ patenggang yang diambil dari kata pateangan-teangan yang berasal dari bahasa sunda yang artinya saling mencari-cari.
Pada akhirnya mereka dapat berkumpul kembali pada sebuah batu di situ tersebut yang diberi nama batu cinta. Konon siapapun yang pernah berkunjung dengan pasangannya, maka cinta mereka akan abadi.

reff : http://navigasi.net 


Label:

Kebun Binatang Bandung

Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu obyek wisata yang populer di kota Bandung. Obyek wisata ini selalu dipadati pengunjung dari berbagai daerah pada akhir pekan, terlebih pada masa liburan anak sekolah. Kebun binatang ini terletak di Jalan Tamansari Bandung, persis bersebelahan dengan kampus ITB. Untuk masuk ke obyek wisata ini, pengunjung membayar tiket masuk Rp 11.000,- ( 2009) kecuali anak-anak berusia kurang dari 3 tahun.

From Kebun Binatang Bandung
From Kebun Binatang Bandung
From Kebun Binatang Bandung

sumber : http://ybandung.wordpress.com Label:

Jalan Braga - Bandung

Written by Ir. David Bambang Soediono    
 
Jalan Braga Sejarah Jalan Braga tidak dapat dilepaskan dari sejarah pembentukan dan perkembangan Kota Bandung, terutama daerah pusat kotanya. Ada tiga peristiwa penting di Hindia Belanda yang erat hubungannya dengan Kota Bandung.Peristiwa Pertama adalah pembuatan Jalan Raya Pos yang membentang melintasi Pulau Jawa dari Anyer di ujung barat ke Panarukan di ujung timur. Jalan Raya Pos tersebut dibuat di masa pemerintahan Gubernur Jenderal H. W. Daendels yang berkuasa dari tahun 1808 - 1811. Di Bandung, Jalan Raya Pos tersebut menjadi cikal bakal dari Jalan Janderal Sudirman, Jalan Asia Afrika, dan Jalan Jenderal A. Yani. Akibat dari pembuatan jalan tersebut pada tanggal 25 Mei 1810, kedudukan Bupati Bandung dipindahkan dari tempatnya semula ke lokasi yang sekarang menjadi rumah kediaman resmi Walikotamadya Bandung, di sebelah selatan Alun-alun. Rumah kediaman Bupati berikut Alun-alun berserta pohon beringan, mesjid, dan penjara adalah elemen-elemen kota tradisional yang merupakan kelanjutan dari kebudayaan Hindu. Dari lokasi inilah perkembangan Kota Bandung dimulai. # Peristiwa Kedua adalah Politik Tanam Paksa (Cultuurstelsel) yang diberlakukan oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda setelah Perang Diponegoro (1825 - 1830).
Perang ini dan peperangan lainnya di bumi nusantara benar-benar menguras kocek Belanda sehingga perlu dicari upaya untuk memulihkan keuangan Pemerintah Hindia Belanda. Tanam paksa ini berlangsung dari tahun 1831 sampai tahun 1870 dan primadona dari Bumi Priyangan yang subur ini adalah kopi, teh, dan kina. Di Kota Bandung tempat penampungan sekaligus tempat pengemasan hasil bumi ini (terutama kopi) berada lebih kurang 1 km. disebelah utara Jalan Raya Pos, yaitu di lokasi yang sekarang menjadi Gedung Balaikota. Gedung pengemasan kopi tersebut dikenal dengan nama Koffie Pakhuis.
Jarak dari gudang kopi dan Jalan Raya Pos tentu menjadi sangat penting untuk pengiriman hasil bumi. Jalur penghubung antara kedua tempat tersebut adalah jalan setapak berlumpur yang biasa dilalui oleh pedati kuda dan dikenal dengan nama Pedati Weg (Jalan Pedati). Jalan inilah yang kelak dikenal bernama Jalan Braga.
Dengan berakhirnya Tanam Paksa pada tahun 1870, terjadi perubahan-perubahan di bidang politik. Polik Tanam Paksa diganti dengan "Politik Balas Budi". Dua aspek penting dari Politik Balas budi ini adalah swastanisasi dan desentralisasi. Swasta diberikan peluang besar untuk berperan dalam perekonomian. Mengetahui keadaan Bumi Parahyangan yang subur ini, maka berduyun-duyunlah para pengusaha pertanian berusaha di seputar Bandung. Keadaan perekonomian pada saat itu rupanya sangat baik sehingga para pengusaha tersebut menjadi kaya-raya. Sebagian dari kekayaan tersebut telah didonasikan untuk perkembangan dan kemajuan Kota Bandung.

Keberadaan para pengusaha tersebut yang lebih dikenal sebagai Preanger Planters tentunya membutuhkan sarana-sarana untuk mereka bersosialisasi yang disebut Societeit. Tahun 1879, Societeit Concordia disahkan sebagai badan hukum dan setelah beberapa kali berpindah tempat akhirnya dipilihlah Gedung Concordia, yang sekarang menjadi Gedung Merdeka, sebagai pusat kegiatannya.

Desentralisasi pemerintahan membawa hasil sehingga beberapa puluh tahun kemudian tepatnya 1 April 1906 berdirilah Gemeente Bandoeng yang memperoleh otonomi untuk mengatur Kota Bandung sendiri.

Jalan Pedati (yang kemudian menjadi Jalan Braga) berkembang secara lambat dari hanya jalan pintas semata menjadi kawasan pemukiman.
Pada tahun 1874 barn ada enam atau tujuh rumah permanen diselingi beberapa warung beratap rumbia. Bila malam tiba, digunakan obor sebagai alat penerangan. Rumah-rumah batu tersebut menempati kapling-kapling yang luas sehingga antara bangunan yang satu dengan yang lain tidak berimpitan (renggang). Halaman depanpun luas dan bisa didapati adanya gudang-gudang atau paviliun di samping bangunan rumah-rumah tersebut.

Nama "Braga" sendiri menimbulkan beberapa kontroversi. Ada kalangan yang mengatakan, Braga berasal dari sebuah perkumpulan drama Bangsa Belanda yang didirikan pada tanggal 18 Juni 1882 oleh Peter Sijthot, seorang Asisten Residen, yang bermarkas di salah satu bangunan di Jalan Braga. Diduga sejak saat itulah nama Jalan Braga digunakan. Pemilihan nama "Braga" oleh perkumpulan drama ini diperkirakan berasal dari beberapa sumber yang erat kaitannya dengan kegiatan drama, antara lain nama Theotilo Braga (1834 -1924), seorang penulis naskah drama, dan Bragi, nama dewa puisi dalam mitologi Bangsa Jerman.

Sementara itu ada versi lain dari nama "Braga". Menurut ahli Sastra Sunda, Baraga adalah nama jalan di tepi sungai,Jalan Braga sehingga berjalan menyusuri sungai disebut ngabaraga. Sesuai dengan perkembangan Jalan Braga (terletak di tepi Sungai Cikapundung), yang kemudian menjadi tersohor ke seluruh Hindia Belanda bahkan ke manca negara, Jalan Braga menjadi ajang pertemuan dari orang-orang, dan ngabaraga tadi berubah menjadi ngabar raga, yang lebih kurang artinya adalah pamer tubuh atau pasang aksi.
Memang di masa-masa sebelum PD II, disaat Jalan Braga sedang jaya jayanya, jalan ini dijadikan ajang memasang aksi menjual tampang sehingga dikenal juga istilah khas Bragaderen. Perkataan deren dalam kamus Bahasa Belanda kurang menjelaskan arti kata penggabungan Braga dan deren sehingga disimpulkan, Bragaderen berasal dari kata paraderen yang artinya berparade, jadi Bragaderen lebih kurang berarti berparade di Jalan Braga.

Peristiwa Ketiga adalah tercetusnya ide untuk memindahkan ibukota Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda dari Batavia (Jakarta) ke Bandung. Rencana besar ini berdasarkan karena alasan pertahanan. Sebagian dari ide ini sempat terealisir, seperti dijadikannya Kota Cimahi sebagai kota garnisun dengan perwiranya yang tinggal di Bandung, juga dipindahkannya pabrik senjata dan mesiu dari Jawa Timur ke Bandung (PINDAD sekarang).

Gedung Sate yang sebenarnya akan menjadi salah satu bangunan di dalam kompleks pusat Pemerintahan Hindia Belanda juga merupakan bagian dari realisasi ide tersebut. Swastapun ikut berpartisipasi, sebagai pelopornya yaitu Pabrak Minyak Insulinde yang memindahkan kegiatannya ke Bandung. Gedung yang kemudian pernah menjadi Gedung Mapolwil di ujung Jalan Braga, dibangun sebagai kantor pabrik tersebut.

Ide besar untuk memindahkan ibukota dari Batavia ke Bandung ini dilanjutkan dengan ide besar lainnya, yaitu menjadikan Jalan Braga sebagai jalan perbelanjaan Bangsa Eropa nomor satu di seluruh Hindia Belanda atau de meest europeesche winkel straat van Indie. Pekerjaan besar yang melibatkan berbagai kalangan ini ternyata lebih terlihat realisasinya dan hingga kinipun masih dapat kita lihat sisa-sisa kejayaannya.

Penggolongan fisik bangunan di Kota Bandung seperti tertulis dalam Peraturan Bangunan Kabupaten Bandung tahun 1920-an (Bouwverordening Regentschap Bandoeng) adalah:
•    Bandoengbouw
•    Open Westerse Bow (Bangunan Barat Terbuka / Renggang)
•    Gesloten Chineese Bow (Bangunan Cina Tertutup / Rapat)

Untuk menjadikan Jalan Braga menjadi de meest europeesche winkel straat van Indie perlu dilakukan perbaikan atau penyempurnaan peraturan pembangunan karena pada hakekatnya yang akan dibuat di Jalan Braga adalah Gesloten Westerse Zakenbouw (Bangunan Perdagangan Bergaya Barat Tertutup / Rapat).

Langkah-langkah yang dilakukan untuk merealisasikannya melibatkan para pakar dari beberapa disiplin ilmu, karena pada dasarnya Bangsa Belanda belum mempunyai pengalaman membangun Bangunan Barat Rapat di daerah beriklim tropis. Pemecahan teknis diberikan oleh seorang pakar DR. Ir. C. P. Mom, yang pada intinya dapat diuraikan sebagai berikut:
-    Dinding tebal
-    Lantai bangunan hares luas
-    Atap tinggi
-    Sebisanya menggunakan bahan-bahan alam
-    Penghawaan dan penerangan siang hari secara alami, agar panas tidak langsung menyengat perlu diatur letak dan bentuk jendela serta jendela ventilasi. Karena itu penggunaan kaca patri untuk jendela sebagai elemen dekorasi, selain sebagai lubang cahaya dan lubang hawa, sangat digalakkan.

Selain hal-hal tersebut di atas, perlu juga diatur kembali tata letak bangunan. Bangunan-bangunan yang semula renggang dan mempunyai halaman depan ditata kembali sehingga tidak mempunyai halaman depan. Bangunan-bangunan berada tepat di tepi jalan, demikian juga keberadaan gudang-gudang dan paviliun tidak lagi diperkenankan.
Bangunan-bangunan di Jalan Braga diputuskan hares mempunyai jumlah lantai satu atau dua, dengan uraian:
-    Bagi bangunan berlantai satu, bagian depan diperuntukkan bagi perdagangan / toko, dan bagian belakang diperuntukkan bagi fungsi-fungsi lain, seperti: rumah tinggal, gudang, kantor, dan sebagainya.
-    Bagi bangunan berlantai dua, lantai bawah bagian depan diperuntukkan bagi perdagangan / toko, dan bagian belakang serta lantai atas diperuntukkan bagi fungsi-fungsi lain.
-    Bagi semua bangunan, diharusklan mempunyai etalase.

Usaha menjadikan Jalan Braga sebagai pusat perbelanjaan nomor satu di seluruh Hindia Belanda ternyata disambut hangat oleh berbagai kalangan dan lapisan

masyarakat. Para pengusaha perbelanjaan yang eksklusif dan terkenal berbondongbondong memindahkan tempat usahanya atau membuka cabang di Jalan Braga, Walaupun perintisan Jalan Braga untuk menjadi pusat perbelanjaan sudah dilakukan sebelum dicetuskannya ide besar tadi, yaitu dengan dibukanya Tiserba Hellermann pada tahun 1894 dan disusul oleh beberapa toko lainnya, tetapi peningkatan kegiatan secara dramatis terjadi setelah tahun 1920-an yang secara kebetulan menjadi momentum gerakan modernisasi kota-kota besar di Hindia Belanda.

Beberapa bangunan dan perusahaan layak diketengahkan disini karena mempunyai kontribusi terhadap sejarah dalam arti luas, baik sejarah pergerakan kemerdekaan, maupun perkembangan kebudayaan serta sejarah perkembangan Kota Bandung.
 
N. V. Fuchs en Rens yang kemudian menjadi P.T. Permorin adalah perusahaan perakitan mobil pertama di Hindia Belanda. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1919. Pada tahun yang sama didirikan Kantor Gas Negara yang menandai dijalankannya sistem gas kota untuk seluruh Kota Bandung. Sampai beberapa yahun terakhir ini, gas kota masih berfungsi dan jaringan pipa gas di seluruh kotapun hingga kini masih berada dalam keadaan baik. Sebelum tahun 1931 telah berdsiri Gedung Ons Genoegen (YPK sekarang) tempat berlangsungnya rapat politik di masa pergerakan.

Di salah satu gedung di Jalan Braga pernah berkantor Perusahaan Asuransi "Indonesia" yang dimiliki oleh Dr. S.A.M. Ratulangi. Perkataan "Indonesia" di masa pergerakan adalah perkataan tabu, sehingga tentu diperlukan jiwa pejuang di dalam diri Dr. Ratulangi untuk berani memberikan nama "Indonesia" bagi perusahaannya. Toko buku dan percetakan Van Dorp & Co., yang menempati Gedung Landmark sekarang, merupakan tempat tersendiri sebagai sarana penunjang kehidupan intelektual. Sedangkan arloji dan jam buatan Swiss yang terkenal hanya dapat diperoleh di Toko Stocker yang hingga sekarang masih dapat kita lihat bangunannya.

Masa jaya Jalan Braga yang berlangsung dari tahun 1920-an sampai dengan masa dimulainya pendudukan Jepang (1942), selain masih meninggalkan bangunan-bangunan yang sebagian masih utuh, juga meninggalkan kenangan bagi mereka yang pernah mengalami masa jayanya ini.

Berbicara mengenai Jalan Braga adalah berbicara mengenai suasana di suatu kawasan dan bukan hanya membicarakan sepenggal jalan dengan bangunan-bangunan kuno di kiri-kanannya.

Suasana Braga ini diciptakan antara lain oleh:
-    Perbandingan yang baik antara ketinggian bangunan-bangunan dengan lebar jalan
-    Adanya tertib bentuk yang mengatur perbandingan dari elemen-elemen bangunan, baik secara mendatar maupun secara tegak. Bangunan-bangunan di Jalan Braga, terutama yang berlantai dua, secara mendatar terdiri dari bagian-bagian:secara tegak bangunan di Jalan Braga mempunyai tiang / kolom yang jaraknya diatur berirama secara tetap.
-    Selain itu, bagian-bagian bangunanpun kaya akan ornamen-ornamen atau hiasan-hiasan.

Keberadaan tertib bangunan ini, tanpa menjadikan bangunan-bangunan di Jalan Braga hares sama, sangat membantu menciptakan suasana dinamis. Sayang, pada perkembangannya, ornamen-ornamen yang menghiasi bagian-bagian bangunan sebagian besar ditutupi oleh "topeng" yang menyembunyikan wajah asli bangunanbangunan ini. Irama-irama yang tercipta menjadi tertutup oleh bahan-bahan bangunan penutup yang umumnya terbuat dari logam.

-    Penataan bangunan yang meliputi peralihan dari bentuk-bentuk yang satu ke bentuk-bentuk yang lain dikerjakan dengan sangat cermat sehingga kita tidak merasakan adanya kesemrawutan.
-    Jika kita amati, bangunan-bangunan di Jalan Braga sebagian besar adalah bangunan ganda serf di bawah satu atap besar. Bangunan serf ini dapat terdiri dari dua, tiga, empat, bahkan lima. Dari bangunan serf yang satu ke bangunan seri yang lain yang tidak sama bentuknya, diberikan peralihan yang dinyatakan di dalam bentuk, misalnya perbedaan ketinggian atap, celah-celah peralihan, dan lain-lain.
-    Apalagi di masa lampau kebersihan bangunan dan lingkungan sangat diperhatikan sehingga suasana Jalan Braga benar-benar segar dan menyenangkan.

Marilah kita lihat perbendaharaan karya arsitektur yang kita miliki di Jalan Braga. Beberapa bangunan bergaya Art Deco yang menjadi bahan diskusi para pakar dunia berada di Bandung, yaitu: Gedung IKIP, Hotel Savoy Homann, dan Gedung BPD. Satu dari tiga gedung-gedung tersebut berada di Jalan Braga, yaitu Gedung BPD, dan interaksi antara Gedung BPD dan Hotel Savoy Homann terasa begitu kuat karena Hotel Savoy Homannpun berada begitu dekat dengan Jalan Braga.

Pencarian jati diri arsitektur Indonesia yang juga dilakukan oleh beberapa arsitek bangsa Belanda menghasilkan gaya paduan antara gaya tradisional Indonesia dengan kemajuan teknik konstruksi barat. Gaya ini disebut Indo Europeeschen Arsitektuur Stij. Hasil dari pencarian jati diri ini berbeda pada setiap arsitek, sesuai dengan wawasan dari arsitek itu sendiri.
-------------------------------
Ir. David Bambang Soediono, Pengurus Bandung Society for Heritage Conservation, Bidang Lingkungan Alam dan Binaan. Staff Pengajar di Universitas Parahyangan jurusan Arsitektur. 
 
sumber : http://www.bandungheritage.org

Label:

Museum Geologi Bandung

Museum Geologi Bandung

Sejarah Museum
Berbagai koleksi geologi dan pertambangan terlengkap di Indonesia dapat dijumpai di Museum Geologi Bandung yang diresmikan pada 16 Mei 1929. Museum ini semula merupakan laboratorium, memiliki ragam koleksi batuan, mineral, meteorit, fosil, dan artefak yang telah dikumpulkan sejak 1850-an.
Koleksi unggulan yang terkenal adalah fosil manusia purba Homo erectus, fosil gajah purba Stegodon trigonocephalus, serta replika fosil dinosaurus karnivora terbesar dan terganas, Tyrannosaurus rex. Kapan dan bagaimana bumi kita terbentuk, sejarah kehidupan dari masa ke masa, fenomena geologi Indonesia serta hubungan geologi dengan kehidupan manusia, dapat juga dipelajari di sini. Berbagai pameran, penyuluhan, dan kegiatan riset juga dilakukan di museum ini.
Alamat
Jalan Diponegoro, Bandung 40122, Telepon +62 22 721-3822

Jam Buka
Senin – Kamis 09.00 – 15.30
Sabtu – Minggu 09.00 – 13.00
Jumat & Hari libur nasional Tutup

Koleksi Museum

sumber : http://hurahura.wordpress.com/
Label:

Curug Cimahi—Air Terjun yang Spektakuler

curug-cimahi 

Mencari lokasi wisata alam yang indah, seru, tetapi mudah dijangkau dari Kota Bandung? Datanglah ke Curug Cimahi. Di sana ada air terjun alami setinggi 85 meter-salah satu yang tertinggi di Bandung dan sekitarnya yang menawarkan pesona flora dan fauna yang indah.
Memasuki gerbang Curug Cimahi yang sempit, pemandangan berupa ngarai yang luas dan tinggi bakal langsung menyita perhatian. Dari kejauhan, di sela-sela semak dan pepohonan cemara yang menjulang, Curug Cimahi berdiri angkuh membelah ngarai. Suara deru air sungai yang jatuh dari ketinggian terdengar sayup-sayup seolah menggoda pengunjung untuk mendekat.
Namun, jangan pernah menganggap sepele untuk bisa meraih dasar air terjun (curug). Di depan mata, terbentang 600 meter jalan setapak dengan 506 anak tangga ke bawah. Butuh waktu 15-20 menit untuk menuju ke dasar air terjun. Jalan menyusuri ngarai di Desa Kertawangi, Cisarua, Bandung Barat, ini cukup curam dan juga berkelok-kelok.
Semua jalan setapak dalam kondisi baik yang tersusun dari batu-batu kali yang tidak akan becek kala musim hujan. Namun, saat gerimis, Anda harus berhati-hati melangkah sebab bisa-bisa terpeleset dan terkilir, bahkan bisa terperosok ke jurang. Jalan setapak dengan lebar 1,2-2,5 meter ini betul-betul ada di pinggir jurang dan kadang hanya diberi batas pegangan kayu yang sering tak kuat menopang badan.
Di sepanjang perjalanan, jika beruntung, Anda akan menemui “pribumi” setempat, yaitu monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Kawasan wisata ini merupakan salah satu tempat habitat satwa jenaka itu. Populasinya sekitar 100 ekor. Kera-kera liar ini biasa bersarang di pepohonan tinggi dan berdaun lebat. Sesekali mereka muncul di jalan setapak untuk memungut remah-remah makanan dari pengunjung.
Jika Anda termasuk penggemar burung-burung liar, tempat ini dapat memuaskan. Di ketinggian 600 meter dari dasar curug, persis di sebelah kanan aliran air terjun, Anda bisa menyaksikan burung-burung dari berbagai jenis, banyak di antaranya jalak dan ciung batu kecil (Myophonus glaucinus) yang bersarang di bebatuan terjal. Jumlahnya yang hanya puluhan ini hanya bisa diamati jika Anda membawa teropong.
Anda dituntut memiliki stamina kuat untuk bisa melewati jalan setapak yang curam ini, apalagi jika pulang dan harus menapakinya kembali. Usahakan membawa bekal ataupun baju ganti yang cukup selama perjalanan.
Tempat ini kerap dijadikan area joging penduduk setempat ataupun dari Bandung dan sekitar Cimahi. “Pemandangannya sangat indah. Rasa capai pun tidak terasa,” tutur Nunu Sumarna (52), warga Cimahi yang datang berkunjung ke tempat ini seminggu sekali.
Air cukup
Rasa lelah menuruni tangga akan lunas terbayar saat embun hasil percikan air terjun membasuh peluh di wajah. Siapa pun yang tiba di bawah bakal tidak kuasa menikmati air segar dan dingin dari curug dengan sekadar cuci tangan, membasuh kaki, ataupun mandi.
Lepaskan dahaga dan lapar dengan mencoba berbagai camilan, penganan, dan makanan yang dijajakan di berbagai warung sederhana yang tersedia di sekitar dasar air terjun ini. Jangan lupa mencicipi wajik bakar yang menjadi jajanan khas setempat.
Menurut Engkos Kosasih (51), tokoh setempat, jika dilihat dari atas, air terjun ini memiliki dua tingkat. Curug Cimahi ini termasuk yang unik.
Sesuai namanya, cimahi alias “air cukup”, debit air terjun ini selalu sama, baik saat musim hujan maupun kemarau. Namun, dibandingkan dengan puluhan tahun lalu, debitnya jauh berkurang. “Dahulu, tahun 1970-an, derasnya bisa lima kali lipat dari sekarang,” ujarnya.
Debit air yang mengalir ke Kota Cimahi ini dalam tiga dasawarsa terakhir makin berkurang karena eksploitasi air Sungai Cimahi untuk permukiman dan air PDAM di dua daerah sekaligus, yaitu Kabupaten dan Kota Bandung. Padahal, dahulu, saat percikan air sungai begitu deras dan terempas hingga berpuluh-puluh meter dari lokasi, biasa tercipta pelangi di daerah ini.

Sumber: Kompas, Sabtu, 22 November 2008.

foto : www. lagulama.blogspot.com

Cara Mencapai Daerah Ini
  1. Dengan menyewa mobil.
  2. Menggunakan angkutan kota ke arah Cimahi—Lembang atau Cimahi—Cihanjuang.
Dengan biaya yang relatif murah, Anda bebas menikmati pemandangan yang ada. Dengan berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit, Anda akan mencapai lokasi Curug Cimahi. Pepohonan yang rimbun juga suasana asri akan menemani Anda.
Tempat MenginapAnda dapat menginap di hotel atau penginapan di wilayah Bandung atau Cimahi.
BerkelilingBerjalan kaki.
Tempat BersantapBeberapa kedai menjual makanan dan minuman tradisional. Anda juga dapat membawa makanan dan minuman Anda sendiri, kemudian berpiknik.
Buah Tangan
Tak ada yang khusus. Toh Anda dapat membeli buah tangan di kota Bandung.
Yang Dapat Anda Lihat Atau Lakukan
  1. Menikmati pemandangan air terjun. Berenang di sini juga dapat dilakukan. Pada saat-saat tertentu, Anda dapat menyaksikan pelangi di lokasi ini.
  2. Menyaksikan polah para monyet yang kebetulan tinggal di daerah ini.
Tips
  • Pastikan kondisi tubuh Anda sedang fit saat mengunjungi situ sini. Memasuki Curug Cimahi relatif lebih mudah karena jalannya menurun. Akan tetapi, Anda mungkin akan lelah saat ingin keluar dari Curug Cimahi karena jalannya naik.
  • Jaga barang bawaan Anda baik-baik, terutama saat Anda melihat para monyet. Biasanya mereka takut pada manusia, namun apabila ada kesempatan, mereka suka “mencopet” barang-barang pengunjung yang sedang lengah.
  • Pakailah pakaian yang sesuai—juga sepatu yang nyaman. Di musim hujan (Oktober-April) ada baiknya membawa payung atau jas hujan untuk berjaga-jaga.
  • Bawa air minum untuk menghindari dehidrasi.
  • Bawa baju ekstra dan handuk, juga baju renang apabila Anda ingin berendam di sini.
  • Buanglah sampah pada tempatnya. Apabila tempat sampah tidak tersedia, bawa kantung plastik untuk menyimpan sampah Anda untuk sementara, dan membuangnya di tong sampah nantinya. 
     
    sumber : 
     
    1. Kompas, Sabtu, 22 November 2008.
     
    2. http://www.budpar.go.id
Label:

Dago Tea House

Dago Tea House atau pada jaman kolonial Belanda dikenal sebagai Dago Thee Huis merupakan salah satu tempat yang memiliki panorama paling indah di kota Bandung. Di sini Anda dapat menikmati pemandangan lembah kota Bandung yang indah dan mempesona. Pada malam hari, Anda dapat melihat kerlap-kerlip lampu kota yang indah dari dataran tinggi Dago. Selain itu di Dago Tea House juga terdapat Taman Budaya Jawa Barat yang menampilkan berbagai pagelaran kesenian khas Jawa Barat.

Taman Budaya Jawa Barat 

Dago Tea House terletak di kawasan Dago pada ketinggian 600 meter dari permukaan laut. Udara yang sejuk membuat pengunjung betah bersantai dan menikmati makanan dan minuman di sini. Anda dapat melewati Jalan Ir. H. Juanda untuk mencapai tempat ini hingga hampir ujung utara jalan ini. Ketika masuk, Anda harus membeli tiket masuk ke area Dago Tea House seharga Rp. 1.000,- per orang.
Meski pada awalnya merupakan tempat untuk minum teh dan makan atau restoran, belakangan tempat ini diubah menjadi Taman Budaya Provinsi Jawa Barat. Di Taman Budaya Jawa Barat ini sering digelar berbagai pentas kesenian dan budaya Sunda. Belakangan namanya diubah menjadi Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat.
Tujuan didirikan Taman Budaya ini adalah sebagai pusat kebudayaan Jawa Barat atau cagar budaya. Di tempat ini sering diadakan pertunjukkan di tempat pertunjukkan dan teater terbuka. Lalu juga terdapat galeri seni yang menampilkan berbagai seni tradisional Jawa Barat. Terdapat juga ruang workshop untuk berbagai kegiatan seni dan budaya. Setiap minggu di tempat ini selalu ada pertunjukkan dan pagelaran seni serta budaya. Sedangkan setiap akhir tahun pada malam pergantian tahun, Taman Budaya menyelenggarkan pertunjukan Bajidoran.
Luas dari Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat atau Dago Tea House sekitar 4 hektar. Selain lahan parkir yang luas, terdapat juga beberapa fasilitas lainnya, antara lain:
  • Bangunan Utama: Arena Panggung Terbuka (Open Air Theater)

    Gedung utama yang dahulu digunakan sebagai Restoran Dago Tea House. Memiliki panggung dengan kapasitas tempat duduk yang mampu menampung hingga 1200 penonton. Untuk tempat duduk penonton terdiri atas dua buah tribun, yaitu tribun atas dan tribun bawah. Yang menarik adalah teater ini adalah teater terbuka, sehingga penonton juga dapat menikmati pemandangan keindahan kota Bandung dan menikmati kesejukan udara pegunungan. Beberapa pertunjukkan yang rutin di sini adalah tarian khas Jawa Barat yang terkenal yaitu Jaipongan. Pertunjukkan lainnya yaitu Karawitan, Angklung, Pantun Bubun, sandiwara, Tembang Sunda, Kuda Lumping, Wayang Golek, dan lainnya.
  • Teater Taman

    Selain teater utama, terdapat juga teater taman yang berukuran lebih kecil. Anda dapat menikmati pertunjukkan sembari menikmati keindahan taman di sini.
  • Galeri Pameran

    Terdapat galeri di area teater yang sering digunakan sebagai tempat pameran seni rupa, lomba dan diskusi. Galeri terdiri atas dua buah ruangan yaitu di depan dan di belakang. Dahulu galeri ini dikenal dengan nama "Roemah Teh" yang sering dijadikan tempat minum teh seperti nama tempat utamanya yaitu Dago Tea House atau Rumah Teh Dago.
  • Sanggar Seni Tari

    Karena berfungsi sebagai Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, maka di sini juga tersedia sanggar tari. Tempat ini digunakan sebagai pusat latihan tari Jawa Barat termasuk Jaipongan.
  • Perpustakaan

    Pada bangunan utama juga terdapat perpustakaan untuk umum yang berisi koleksi buku-buku seni dan budaya.
  • Cindera Mata

    Anda juga dapat membeli berbagai cindera mata khas Jawa Barat, baik kerajinan tangan, lukisan, wayang golek, dan juga cindera mata lainnya.
  • Boga Kuring

    Di lantai atas gedung utama terdapat Cafe Boga Kuring. Anda dapat menikmati berbagai sajian makanan khas Sunda di sini seperti nasi liwet, sayur asam, lalapan, dan karedok. Tidak ketinggalan minuman khas tradisional Sunda yaitu bandrek dan bajigur. Selain makanan dan minuman khas Sunda, Anda juga dapat memesan berbagai jenis makanan Eropa dan Chinese Food seperti beef steak, sandwich, salad, fish steak, chicken steak, dan seafood. Harga makanan dan minuman di sini relatif murah. Harga nasi liwet porsi 2 orang sekitar Rp. 25.000,- serta bandrek dan bajigur sekitar Rp. 7.000,- per gelas. Selain di lantai atas gedung utama, Anda juga dapat menikmati santapan Anda di pondok atau saung dalam bahasa Sunda yang telah disediakan sambil lesehan menikmati panorama yang indah.

Dago Tea House

Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat
Jl. Bukit Dago Utara No. 53
Bandung - 40135
Telp: (022) 250 5365
 sumber : http://www.lintasberita.com Label:

Wisata Bunga Cihideung Bandung


Cihideung, desa yang terletak di kecamatan Parongpong ini, yang dulunya hanya merupakan tempat bercocok tanam ala kadarnya saja, kini telah berkembang menjadi "Kawasan Wisata Bunga". Kawasan ini memang tepat disebut sebagai kawasan wisata bunga, karena di sepanjang desa ini terlihat berbagai tanaman bunga yang dikembangbiakkan.

Berbagai jenis tanaman bunga bisa kita temui di desa Cihideung ini, dari tanaman hias hingga tanaman potong. Tanaman (bunga) hias biasanya adalah tanaman yang digunakan untuk memperindah taman, dan tanaman (bunga) potong biasanya adalah tanaman/ bunga yang diperlukan untuk keperluan dekorasi. Di desa Cihideung ini lebih dari 80% warga desa Cihideung menjadi petani bunga, dimana terdiri dari 30% petani bunga potong, dan 50% petani bunga hias.


Hamparan bunga beraneka jenis dan warna terlihat di sepanjang kiri dan kanan jalan. Berbagai bunga yang jarang ditemukan banyak sekali terdapat di sini. Seperti bunga Dahlia berwarna merah dan jingga yang tidak mudah ditemukan di tempat lain, bisa ditemukan di kawasan tersebut. Juga seperti bunga mawar jenis kertas yang berwarna-warni.
Sementara bunga bougenville, anggrek, miyana, mawar, dahlia, yanto (cereme), lolipop, sutra bombay, dan asoka menjadi bunga-bunga yang paling banyak dijumpai di hampir setiap halaman rumah di desa tersebut. Halaman dengan aneka bunga cantik itulah yang sekaligus dijadikan tempat menjajakan bunga dan tanaman hias lainnya.
Bukan itu saja juga ada berbagai jenis bonsai, cemara udang hingga cemara langka, serta tanaman keras lainnya. Tak hanya tanaman hias, pohon buah-buahan pun tak ketinggalan terpajang di sana seperti jeruk, strawberry, jambu air, dan jambu batu.
Semakin menambah keunikan di Cihideung beberapa pedagang menjual bunga yang jarang bisa ditemui di tempat lain. Seperti tanaman Terang Bulan atau lebih dikenal dengan tanaman rambutan jenis Terang Bulan termasuk tanaman langka, karena itu peminatnya sangat banyak.
Komoditas bunga hidup merupakan andalan penduduk desa Cihideung. Hampir semua penduduk di sana menggantungkan hidupnya dari berjualan bunga. Semua lahan di sepanjang Jalan Cihideung ditanami bermacam-macam bunga. Karena itu, orang-orang menyebut kawasan desa Cihideung ini sebagai taman bunga.
Cihideung sendiri berasal dari dua kata bahasa Sunda yaitu ci (berasal dari kata cai atau dalam bahasa Indonesia berarti air) dan hideung (dalam bahasa Indonesia berarti hitam).
Selain bunga, cukup banyak juga petani yang menanam dan menjual kaktus. Tanaman hias yang telah tumbuh sejak 100 juta tahun yang lalu ini disukai berbagai kalangan karena bentuknya yang sangat unik dan dapat hidup di semua tempat. Tanaman yang mampu menyimpan air pada batangnya itu, perawatannya sangat mudah. Yang penting cukup cahaya matahari, suhu, kelembaban udara dan sirkulasi udara yang cukup baik. Untuk penyiraman tidak perlu terlalu sering. Kalau pot sudah kering, baru disiram lagi.
Harga kaktus sangat bervariasi tergantung dari jenisnya. Namun, kaktus yang harganya berkisar antara Rp10.000 hingga Rp50.000 yang paling banyak dibeli oleh pencinta tanaman kaktus. Pembeli tanaman ini berasal dari berbagai kota di Pulau Jawa, bahkan sering dari berbagai daerah di luar Jawa. 

Terkenal Sampai Luar negeri
Bagi masyarakat Kecamatan Parongpong, sektor pertanian merupakan sektor yang paling diandalkan, jauh melebihi sektor pariwisata dan industri. Ini sangat berkaitan dengan suburnya tanah di daerah itu, sehingga sangat cocok untuk ditanami berbagai bunga dan tanaman.
Namun dari tujuh desa yang ada di Kecamatan Parongpong, hanya empat desa yang mayoritas penduduknya bertani bunga. Keempat desa ini adalah Desa Cigugur, Desa Cihanjuang Rahayu, Desa Karyawangi, serta Desa Cihideung. Dari keempat desa ini, Desa Cihideung merupakan satu-satunya desa sentra bunga.
Desa Cihideung merupakan desa sentra bunga yang kini paling dikenal masyarakat luas. Namun untuk pembibitan, justru Desa Cihideung disuplai dari Desa Cigugur, Karyawangi, dan Cihanjuang Rahayu.
Selain bunga, beberapa tanaman untuk kebutuhan konsumsi juga dibudidayakan secara intensif di daerah ini. Beberapa di antaranya adalah cabai paprika, kentang, buncis, kol, dan tomat. Hasilnya pun cukup lumayan Bahkan cabai paprika sudah diekspor ke Singapura dan Taiwan, yang membuat nama Parongpong menjadi sangat terkenal. Padahal cabai paprika baru berkembang sekitar tahun 1998.
Hal itu membuktikan Sentra Bunga Cihideung sebenarnya memiliki potensi besar selain hanya sekadar menjadi pasar bunga, yaitu jadi daerah wisata bunga dan tanaman terpadu.
Bahkan beberapa sarana sebagai penunjang daerah wisata bunga dan tanaman saat ini sebenarnya sudah tersedia. Penginapan, misalnya, banyak tersedia di sekitar Sentra Bunga Cihideung. Tidak jauh dari daerah berhawa sejuk ini terdapat beberapa vila yang bisa disewakan. Satu di antaranya adalah Vila Istana Bunga. Kompleks hunian berbukit-bukit ini terletak sangat dekat dengan Desa Cihideung, hanya sekitar sepuluh menit perjalanan menggunakan mobil.
 
Yang menjadi kekurangan daerah ini adalah tidak adanya fasilitas wisata yang disediakan, semisal tempat parkir yang luas. Untuk bisa berkeliling di area kebun bunga ini kita hanya bisa memarkirkan kendaraan kita di pinggir–pinggir jalan di sepanjang desa Cihideung. Tapi hal itu tidak menjadi hambatan bagi setiap pengunjung untuk datang untuk sekedar melihat–lihat ataupun membeli bunga untuk memperindah taman di rumah mereka.

Selain tanaman bunga, terdapat juga berbagai jenis bibit buah–buahan. Terdapat begitu banyak bibit buah-buahan yang ada, diantaranya mangga, jeruk, pepaya, sawo, dan berbagai jenis bibit buah–buahan lainnya. Bibit buah–buahan yang ada banyak dibeli oleh orang–orang yang hobi berkebun, atau orang–orang yang hanya ingin menambah koleksi tanaman buah–buahannya di tamannya.


Desa wisata bunga Cihideung yang merupakan tempat wisata persinggahan ini terletak sekitar 20 km dari kota Bandung, bisa ditempuh dengan menggunakan angkutan umum ataupun dengan kendaraan pribadi. Bila kita menempuh jalan melalui jalan Cihanjuang, kita juga bisa menikmati indahnya perkebunan disepanjang jalan menuju desa Cihideung. Kesegaran dan kesejukan tersaji di sepanjang perjalanan menuju lokasi.

Kebun Bunga Cihideng terletak di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong (kawasan Lembang).Tempat ini menyediakan aneka jenis bunga tanaman hias, bibit buah buahan dan agrowisata di lengkapi lapangan parkir dan TK. Arena taman bunga Cihideung, diresmikan oleh Menteri Penerangan Harmoko tahun 1997 dengan luas areal 50 Ha kawasan bunga Cihideng melayani penjualan bunga partai besar bagi para pencinta holtikultura, yang promosinya dilakukan oleh Balai Informasi Masyarakat (BIM) Cihideung kampung pangairan Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

sumber : http://www.wisatalembang.com/2010/01/kebun-bunga-cihideung.html
              http://www.kapanlagi.com/a/old/sentra-bunga-cihideung-pasar-bunga-penuh-potensi-wisata.html
Label:

Wisata Budidaya Ulat Sutera

Berwisata Sambil Menambah Ilmu

Padepokan Dayang Sumbi adalah pelopor Wisata Ilmu Budidaya Ulat Sutera yang pertama di Indonesia, terletak di Bandung Timur, Kampung Pamoyanan, Desa Mekarmanik, Jl. Arcamanik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

Di desa ini kita dapat mengetahui bagaimana Budi daya Sutera, mulai dari penetasan, membuat benang sutera sampai dengan menenun kain sutera. Kita dapat belajar pengetahuan akan ulat sutera sekaligus memahami kebesaran Tuhan, bagaimana seekor ulat sutera dapat menghasilkan sebuah serat yang halus, panjang dan kuat sehingga dapat menjadi produk yang indah dan bernilai tinggi untuk dipakai.

Bagi anak-anak dan masyarakat yang tumbuh besar di kota, pengetahuan bagaimana proses ulat sutera mengeluarkan serat adalah merupakan hal yang unik dan menarik serta menjadi pengalaman baru yang berharga.

Kegiatan meliputi penjelasan singkat budidaya ulat sutera, dilanjutkan peninjauan ke rumah ulat, melihat bagaimana benang sutera dibuat, melihat pembuatan kain sutera dengan ATBM ( Alat Tenun Bukan Mesin ) dan melihat produk-produk sutera. Kegiatan kemudian dapat dilanjutkan dengan makan siang, menyantap nasi merah dan ikan goreng kering serta sambal lalab daun murbei.

Pendalaman materi kegiatan disesuaikan dengan tingkatan kelompok usia.

Adapula fasilitas bermain yang unik yaitu Halaman Kelinci, dimana kita dapat mengejar, memberi makan dan menggendong kelinci, yang berlarian dengan lincah.

sumber : http://www.padepokandayangsumbi.blogspot.com/ Label:

Bumi Perkemahan Ranca Upas


ImageWW Ranca Upas seluas 215 ha terletak di RPH Patrol, BKPH Tambakruyung Timur, KPH Bandung Selatan yang secara administratif pemerintahan terletak di desa Alam Endah, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.
  Wana wisata ini terletak pada ketinggian 1700 m dpl dengan konfigurasi lapangan datar sampai bergelombang. Suhu udara rata-rata 18-230 C dengan curah hujan 3740–4050 mm/th.

 
Potensi Wilayah

Hutan alam di sekitar kawasan ranca Upas ditumbuhi antara lain pohon Puspa, Jamuju, Huru, Kitambang, Kihujan, Hamirung, Kurai dan pasang.
Sedangkan fauna yang dapat ditemukan di kawasan ini antara lain burung tekukur, gagak, elang serta surili, monyet dan macan.
ImageImageImage 
Potensi Wisata

Pemandangan hutan alam dan hutan tanaman serta penangkaran rusa dengan kegiatan wisata yang dapat dilakukan diantaranya berkemah, lintas alam dan pemandian air panas.

Bumi Perkemahan Ranca Upas dengan pemandangan khasnya berupa rusa-rusa jinak hanya merupakan salah satu kekayaan alam milik KPH Bandung selatan yang dikelola sejak tahun 1991.

Tujuh ekor rusa pertama yang diambil dari ragunan untuk ditangkarkan di Ranca Upas di atas areal seluas 4 –5 hektar. Tapi setelah populasinya bertambah, hewan-hewan itu tumbuh menjadi daya pikat bumi perkemahan.

Fasilitas

Fasilitas yang terdapat di bumi perkemahan ini antara lain menara padang, areal berkemah, musholla, MCK dan kios-kios dagang.

Aksebilitas

Dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dan roda enam. Jarak tempuh dari pangalengan 15 km dan dari Bandung 56 km dengan kondisi jalan beraspal.

sumber : http://www.tourismwestjava.com Label:

Tempat/Tujuan Wisata Kuliner di Bandung

Tahu – Baso TahuMie Baso
  1. Baso Rudal – Jalan Anggrek
  2. Baso Malang – Burangrang
  3. Batagor .. – Balubur
  4. Batagor .. – Jalan Imam Bonjol
  5. Batagor Riri – Burangrang & Paskal Hyper Square
  6. Batagor Kingsley – Jalan Veteran
  7. Batagor Abuy – Jalan Lengkong Besar
  8. Tahu Tauhid Lembang
  9. Tahu Mongol Astana Anyar
Ayam – Bebek – Sapi – Kambing

  1. Ayam Bebek Bakar Colombo – Sulanjana
  2. Bebek van Java – Jalan Lombok & Dipatiukur
  3. Bebek Goreng Ali – Jalan Hasanudin
  4. Sate Ayam & Sapi Lavie Baby – Imam Bonjol
  5. Sate Ayam Madura – Pandu Pajajaran
  6. Sate Ayam Madura – Cikutra
  7. Sate Ayam Madura – Jalan Anggrek
  8. Sate Ayam Madura – Jalan Cendana
  9. Sate Kambing Maranggi – Sultan Agung
  10. Sate Kambing Pak Gino – Jalan Jawa
  11. Sate Kambing Pak Kardjan – Pasir Kaliki
  12. Sate Kambing Banyumas – Simpang Dago
  13. Sop Kambing Mamad Kumis – Bancey
  14. Sop Konro Marannu – RE Martadinata
  15. Iga Bakar Cak Jangkung – Jalan Cipaganti
Brownies – Aneka Kue
  1. Aneka Kue Kartika Sari – Dago
  2. Aneka Kue Prima Rasa – Kemuning
  3. Aneka Kue Victoria – Dipati Ukur
  4. Brownies Kukus Amanda – Dago & Paskal Hyper Square
  5. Ina Cookies – Bojong Koneng
  6. JNC Cookies – Bojong Koneng
  7. Difa Cookies – Bojong Koneng
Nasi Goreng – Mie – Bihun
  1. Lomie Karuhun – Pasir Kaliki
  2. Mie Jawa – Dipati Ukur
  3. Mie Jawa – Jalan Bengawan
  4. Mie Jawa – Jalan Laswi
  5. Mie Baso Yamien – Giant Pahlawan
  6. Mie Rica – Jalan Kejaksaan
  7. Kwetiaw Sapi Acap 88 – Astana Anyar
  8. Warung Lela – Jalan Kupa Dago
Sea Food
  1. Sea Food Cendana – Jalan Cendana
  2. Sea Food Parit 9 – Jalan Anggrek
Steak
  1. Steak Waroeng – Jalan Tamansari (Nostalgia Yogya)
  2. Steak Obonk – Jalan Dipati Ukur (Nostalgia Yogya)
Lain-Lain
  1. Aneka Gorengan – Jalan Cendana
  2. Aneka Gorengan – Pasar Suci Jalan Surapati
  3. Susu Murni Aneka Rasa – Pasar Suci Jalan Surapati
  4. Susu Murni Aneka Rasa – Samping Lapangan Gasibu
  5. Gado-Gado .. – Jalan Tengku Angkasa
  6. Yoghurt Cisangkuy – Samping Taman Lansia
  7. Bubur Kacang Ijo – Pahlawan
  8. Sop Buah – Pahlawan
  9. Angkringan Khas Yogya – Pahlawan
  10. Warung Pasta – Jalan Ganesha
  11. Pisang Bakar Dwi Lingga – Jalan Ganesha
  12. Pisang Bakar Madtari – Jalan Dipati Ukur
  13. Surabi Imut Bandung – Jalan Dr. Setiabudi
  14. Tempe Mendhoan dan Nasi Pecel – Jalan Gelap Nyawang
sumber : http://ayowisata.wordpress.com Label:

Daftar Tujuan/Tempat Wisata di Bandung

Tempat-tempat wisata di Bandung Kota:
  1. Taman Makam Pahlawan – Cikutra Bandung
  2. Museum Geologi – Jl Diponegoro
  3. Gedung Sate Bandung (Kantor Gubernur Jawa Barat)
  4. Lapangan Gasebu (Gabungan Sepakbola Bandung Utara)
  5. Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat – Jl. Dipatiukur
  6. Kebun Binatang Bandung – Jl. Tamansari
  7. Taman Ganesha – Jl. Ganesha
  8. Taman Lansia – Jl. Cisangkuy
  9. Taman Kantor Pemerintah Kota Bandung
  10. Bandung Tempo Doeloe – Jl. Braga
  11. Pusat Perbelanjaan Jins – Jl. Cihampelas
  12. Pusat Perbelanjaan Pasar Baru – Jl. Otto
  13. Pusat Perbelanjaan Kings Plaza – Jl. Kepatihan
  14. Pusat Sepatu dan Tas Cibaduyut – Jl. Cibaduyut
  15. Pusat Factory Outlet Jalan Riau dan Jalan Dago
  16. Monumen Hussein Sastranegara – Jl. Pajajaran
  17. Museum Pos Indonesia – Jl. Cisanggarung
  18. Taman Kota Bandung – Jl. Merdeka
  19. Taman Ade Irma Suryani Nasution (Taman Lalu Lintas) – Jl. Sumatera
  20. Museum Mandala Wangsit Siliwangi – Jl. Lembong
  21. Museum Konferensi Asia Afrika – Jl. Asia Afrika
  22. Alun-alun dan Masjid Agung – Jl. Asia Afrika
  23. Museum Sri Baguda – Jl. Lingkar Selatan
  24. Monumen Bandung Lautan Api – Jl. M. Toha
  25. Taman Tegalega – Astana Anyar
Tempat-tempat wisata di Bandung Utara:
  1. Taman Budaya Dago – Dago
  2. Curug Dago – Dago
  3. Taman Hutan Dago Pakar dan Gua Belanda/Jepang
  4. Curug Omas – Taman Wisata Maribaya
  5. Monumen Pasir Pahlawan Otto Iskandar Dinata – Lembang
  6. Arena Pemancingan Bonita – Lembang
  7. Teropong Bintang Bosscha – Lembang
  8. Wisata Lembang – Bandung
  9. Alam Jalur Alternatif Lembang-Dago
  10. Vila Istana Bunga – Cihideung Lembang
  11. Taman Hutan Jaya Giri – Lembang
  12. Situ Lembang – Lembang
  13. Bumi Perkemahan Cikole
  14. Kawah Ratu – Gunung Tangkuban Parahu
  15. Kawah Upas – Gunung Tangkuban Parahu
  16. Kawah Domas – Gunung Tangkuban Parahu
  17. Perkebunan Teh Subang – Jawa Barat
  18. Pemandian Air Panas Ciater
  19. Taman Bunga Cihideung – Jl. Sersan Bajuri
  20. Spirit Camp & Sahabat Alam – Jl. Sersan Bajuri
  21. Taman Bunga Parongpong
  22. Kebun Strawbery Parongpong
  23. Curug Cimahi – Cisarua
Tempat-tempat wisata di Bandung Selatan:
  1. Wisata Petik Strawbery – Ciwidey
  2. Soreang Jalur Utama Bandung-Ciwidey
  3. Ciwidey dan Alam Bandung Selatan
  4. Jalan Mendaki ke Kawah Putih
  5. Kawah Putih Gunung Patuha – Ciwidey
  6. Bumi Perkemahan Ranca Upas – Ciwidey
  7. Penangkaran Rusa Ranca Upas – Ciwidey
  8. Pemandian Air Panas Walini – Ciwidey
  9. Kolam Renang Air Panas Cimanggu
  10. Perkebunan Teh Rancabali – Ciwidey
  11. Telaga/Situ Patengan Ciwidey
  12. Perkebunan Teh Gambung – Ciwidey
  13. Perkebunan Sayur – Pangalengan
  14. Situ Cipanunjang – Pangalengan
  15. Situ Cileunca – Pangalengan
  16. Kawah Kamojang – Paseh Jawa Barat
Tempat-tempat wisata di Bandung Barat:
  1. Leuwi Opat Curug Tilu – Desa Cihanjuang Rahayu Parongpong
  2. Monumen Taman R.A. Kartini – Baros Cimahi
  3. Puspa Iptek Kota Baru Parahyangan – Padalarang
  4. Perbukitan Karst/Kapur Citatah – Padalarang
  5. Lembah Cimeta Citarum Purba – Padalarang
  6. Alam Persawahan Padalarang-Cianjur
  7. Situs Megalit Gunung Padang (terbesar se-Asia Tenggara)
  8. Waduk Ciburuy – Padalarang
  9. Waduk/Bendungan Saguling – Jawa Barat
  10. Pemandian Air Cipanas – Jawa Barat
  11. Gua Pawon – Jawa Barat
  12. Gua Sang Hyang Tikoro – Jawa Barat
  13. Arung Jeram Citarum
Tempat-tempat wisata di Bandung Timur:
  1. Saung Angklung Mang Udjo – Padasuka
  2. Padepokan Dayang Sumbi (Budidaya Ulat Sutera) – Arcamanik
  3. Warung Bandrek “Warban” Sekejolang – Ciburial
  4. Caringin Tilu – Pegunungan Manglayang
  5. Oray Tapa – Pegunungan Manglayang
  6. Curug Cinulang/Sindulang – Cicalengka
  7. Situs Kerajaan Kendan – Nagrek
  8. Situs Legenda Ciung Wanara – Karangkamulyan
Tempat-tempat wisata sekitar Bandung:
  1. Candi Cangkuang dan Situ Cangkuang – Garut
  2. Rumah Adat Kampung Pulo – Garut
  3. Situ Bagendit – Garut
  4. Kawah Kamojang – Majalaya
  5. Wisata Alam Nagrek-Tasik-Banjar-Pangandaran
  6. Masjid Agung dan Alun-Alun Ciamis
  7. Agrowisata Lembah Putri – Pangandaran
  8. Goa Donan – Pangandaran
  9. Pantai Karang Nini – Pangandaran
  10. Pantai Timur Pangandaran
  11. Pantai Barat Pangandaran
  12. Cagar Alam Pananjung Pangandaran
  13. Pantai Ujung Genteng – Sukabumi
  14. Pantai Pelabuhan Ratu – Sukabumi
  15. Pantai Cimaja Cikakak – Sukabumi (surfing)
  16. Pantai Karang Pakpak – Sukabumi (surfing)
  17. Pantai Ombak Tujuh – Sukabumi (surfing)
  18. Pondok Halimun – Sukabumi
  19. Curug Cibereum – Sukabumi
  20. Curug Pareang – Sukabumi
  21. Situ Gunung – Sukabumi
  22. Curug Cikaso – Sukabumi
  23. Air Panas Cisolok – Cipanas
  24. Obyek Wisata Cibangban – Jawa Barat
sumber : http://ayowisata.wordpress.com Label:

Skuad Persib 2010-2011

Hari Ini Giliran Pablo dan Gonzalez
15 September 2010

Pablo Frances
TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA
Pablo Frances
Penulis : Taufik Ismail Editor : Januar P Hamel
BANDUNG, TRIBUN - Setelah kemarin Markus Haris Maulana, Nova Arianto dan Maman Abdurahman menandatangani kontrak, hari ini giliran duet penyerang Pablo Alejandro Frances dan Cristian "El Loco" Gonzalez yang rencananya akan menandatangani kontrak. Penandatanganan akan dilakukan di Kantor PT PBB di Jalan Sulanjana.

Pablo dan Gonzalez saat ini sudah berada di PT PBB. Namun keduanya mengatakan belum menandatangani kontrak. "Belum," kata Pablo sebelum memasuki lift.

Sebelumnya, Pablo kepada Tribun mengatakan jika urusan negosiasi kontrak telah selesai dan tinggal dilakukan penandatanganan saja. Hal itu dikatakannya di Lapangan Brigif Cimahi sebelum Idulfitri.

sumber : http://www.tribunjabar.co.id
Label: ,

Daftar Pemain Indonesia Super League 2010/2011 Lengkap Semua Klub:

Persema Malang
Julukan: Laskar Ken Arok
Berdiri: 1953
Kota Asal: Malang
Markas: Stadion Gajayana Malang
Kapasitas: 23.000
Peringkat musim lalu: 10
Pelatih: Timo Scheunemann (Jerman)
Suporter: Ngalamania
Skuad: Kiper: 1. Sukasto Efendi 2. Dedi Iman 3. Joko Ribowo; Belakang: 1. Suroso 2. Sammy Patrick 3. Ebanda Herman 4. Munhar 5. Agung Dwi Caksono 6. Fahtur Rohman; Tengah:: 1. M. Kamri 2. Dhian Fachrudin 3. Kasan Soleh 4. Yogi Alfian 5. Bima Sakti 6. Sutaji 7. Isak Owagai 8. Pitono 9. Firman Basuki 10. Robby Gaspar; Depan: 1. Irfan Bachdim 2. Reza Mustofa 3. Jaya Teguh Angga 4. Syamsul Huda 5. Ngon Mamoun

PSPS Pekan Baru
Julukan: Askar Bertuah
Berdiri:1955
Kota Asal: Pekanbaru
Markas: Stadion H Agus Salim Padang
Kapasitas: 28.000
Peringkat musim lalu: 7
Pelatih: Abdurahman Gurning
Suporter: Asykar The King
Skuad: Kiper:: 1. Dede Sulaiman 2. Fance Hariyanto; Belakang: 1. Daniel Junaidi 2. Eddy sibung 3. Agus Cima 4. Septia Hadi 5. Dedi Gusmawan 6. Banaken Bossoken 7. Windu Anggoro; Tengah: 1. Rusdianto 2. Sulaiman Alamsyah Nasution 3. April Hadi 4. Zahrul Azhar 5. Jimitri Patrice Nzekou 6. Shun Hyuu-jo 7. Putut Waringin Jati 8. Hadi Rinasta 9. Solechan 10. Hadi Suhendra; Depan: 1. Dzumafo Herman 2. Victory 3. M. Isnaini

Semen Padang
Julukan: Kabau Sirah
Berdiri: 1980
Kota Asal: Padang
Markas: Stadion H Agus Salim Padang
Kapasitas: 28.000
Peringkat Musim Lalu: Peringkat tiga Divisi Utama (Klub Promosi)
Pelatih: Nil Maizar
Suporter: The K' mers dan Spartck's
Skuad: Kiper: 1. Samsidar 2. Jandia Eka Putra 3. Dicky Jamalis; Belakang:: 1. Hengki Ardiles 2. Tommy Rifka Putra 3. David Ngon Pagbe 4. Park Chul Hyung 5. M. Fauzan Jamal 6. Syafaruddin 7. Gusripen Effendi 8. Anda Hermawan; Tengah: 1. Elie Aiboi 2. Vendry Mofu 3. Heru Nerly 4. Yu Hyun Koo 5. Dedi Hartono 6. Rudi Doang 7. M. Rizal; Depan: 1. Saktiawan Sinaga 2. Edward Wilson Junior 3. Budi Kurniawan 4. Suheri Daud

Deltras Sidoarjo
Julukan: The Lobsters
Berdiri: 1990
Kota Asal: Sidoarjo
Markas: Stadion Gelora Delta Sidoarjo
Kapasitas: 35.000
Peringkat Musim Lalu: Runner-up Divisi Utama (Klub Promosi)
Pelatih: Nus Yadera Suporter: Deltamania
Skuad: Kiper: 1. Juni Irawan 2. Dedi Sutanto; Belakang: 1. Sugiantoro 2. Dodok Anang Zuanto 3. Mujib Riduan 3. Erfan Fabianto 4. M. Zaenuri 5. I Made Astawa ; Tengah: 1. Anang Ma'ruf 2. Sutikno 3. Ferry Aman Saragih 4. Khoirul Mashuda 5. Danilo Fernando 6. Fahmi Amirudin 7. Wahyu Setiyanto 8. Vicky Dwi Hardian 9. Arif Basuki; Depan: 1. Christiano Lopes 2. Satyo Husodo

Sriwijaya FC
Julukan: Laskar Wong Kito
Berdiri: 1976 Kota Asal: Palembang
Markas: Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang
Kapasitas: 40.000
Peringkat Musim Lalu:8
Pelatih: Ivan Kolev (Bulgaria)
Suporter: Singamania, Sriwijaya Mania
Skuad: Kiper: 1. Ferry Rotinsulu 2. Fauzal Mubarok 3. Andi Irawan ; Belakang: 1. Rendi Siregar 2. Rahmat Latiff 3. Gunawan 4. Ahmad Juprianto 4. Jackie Arisandi 5. Claudiano Santos 5. Bobby Satria 6. M. Ridwan 7. Supardi ; Tengah: 1. Dirga Lasut 2. Mahyadi Panggabean 3. Ardiles Rumbiak 4. Wong We Lung 5. Ade Suhendra 6. Ponaryo Astaman 7. Arif Suyono 8. Firman Utina ; Depan: 1. Oktavianus Maniani 2. Budi Sudarsono 3. Julius Cesar 4. Keith Kayamba 5. Park Jung Hwan (88/Korsel)

Persibo Brojonegoro
Julukan: Laskar Angling Dharma
Kota Asal: Bojonegoro
Markas: Stadion Haji Letjen Sudirman Brojonegoro
Kapasitas: 14.000
Peringkat Musim Lalu: Juara Divisi Utama (Klub Promosi)
Pelatih: Sartono Anwar
Suporter: Boromania
Skuad Persibo: Kiper: 1. Saefudin 2. Dwi Kuswanto 3. Akhmad Aries ; Belakang: 1. Aang Suparman 2. Friyan Eko Yuwono 3. Muhammad Hamzah 4. Achmad Sumardi 4. Novan Setyo Sasongko 5. Nurhidayat 6. Eduardo Bizarro ; Tengah: 1. Iswandi Da'i 2. Jajang Paliama 3. Mohamad Irfan 4. Cucu Hidayat 5. Slamet Nurcahyo 6. Moch Samsul Huda 7. Victor Rodrigues da Silva 8. You Yong-woo; Depan: 1. Dicky Firasat 2. Rudi Widodo 3. Samsul Arif 4. You Yong-woo

Persija Jakarta
Julukan: Macan Kemayoran
Berdiri: 1928
Kota Asal: Jakarta
Markas: Stadion Utama Gelora Bung Karno
Kapasitas: 88.000
Peringkat Musim Lalu: 5
Pelatih: Rahmad Darmawan
Suporter: Jakmania
Skuad Persija: Kiper: 1. Hendro Kartiko 2. Roni Tri Prasnanto 3. Andritany Ardhiyasa; Belakang: 1. Eric Arsene Bayemi 2. Emuejeraye Precious 3. Ismed Sofyan 4. Muhamad Nasuha 5. Ambrizal 6. Leo Saputra Jacob 7. Amarzukih 8. Hasim Kipuw 9. A.A. Ngurah Wahyu Trisnajaya 10. Wirya Kumandra ; Tengah: 1. Muhammad Ilham 2. Syamsul Chaeruddin 3. Tony Sucipto 4. Agus Indra Kurniawan 5. Ramdani Lestaluhu 6. Greg Nwokolo 7. Octavianus 8. Oliver Makor 9. Lifki Suteja 10. Sigit Hermawan ; Depan: 1. Bambang Pamungkas 2. Aliyudin 3. Julius Pongla Akosah 4. Sansan Fauzi Husaeni

Persiba Balikpapan
Julukan: Beruang Madu
Berdiri: 1950
Kota Asal: Balikpapan
Markas: Stadion Persiba Balikpapan
Kapastitas: 15.000
Peringkat Musim Lalu: 3
Pelatih: Djunaedi
Suporter: Balistik, Persiba Fans Club
Skuad Persiba: Kiper: 1. I Made Wirawan 2. Galih Sudarsono 3. Tri Sandi Utomo; Belakang: 1. Mijo Dadic 2. Markus Bachtiar 3. Muhamadan 4. Rusdiansyah 5. Absor Fuazi 6. Trias Budi Santoso 7. Aidin Elmi ; Tengah: 1. Robertino Pugliara 2. Kim Young-hie 3. Erik Setiawan 4. Eddy Gunawan 6. Asri Akbar 7. Doni Fernando Siregar 8. Dwi Joko 9. Stevanus Bungaran 10. Hamid Moni 11. Ali Maulana ; Depan: 1. Aldo Baretto 2. Sultan Samma 3. Eki Nurhakim 4. Eka Santika 5. Muhamad Bachtiar

Pelita Jaya
Julukan: The Young Guns
Kota Asal: Karawang
Markas: Stadion Singa Perbangsa Karawang
Kapasitas: 15.000
Peringkat Musim Lalu: 15
Pelatih: Djadjang Nurdjaman
Suporter: Laskar Pelita Karawang
Skuad Pelita Jaya: Kiper: 1. I Made Wardana 2. Ali Barkah ; Belakang: 1. Edi Hafid 2. Ardan Aras 3. Tri Rahmat 4. Ivan Prianto 5. Riyandi Ramadhana 6. Gilang Ginarsa 7. Ruben Karel 8. Makdis Salim 9. Shibakoya Konichio (Jepang) ; Tengah: 1. Dedi Kusnandar 2. Engelbert Sani 3. Eggi Melgiansyah 4. Andesi Prabowo 5. Tomoyuki Sakai (Jepang) ; Depan: 1. Jajang Mulyana 2. Feriansyah Masud 3. Joko Sasongko 4. Mustopa Aji

Bontang FC
Julukan: Laskar Bukit Tursina
Berdiri: 1988
Kota Asal: Bontang
Markas: Stadion Mulawarman Bontang
Kapasitas: 12.000
Peringkat Musim Lalu: 11
Pelatih: Fachry Husaini
Suporter: Bontangmania, Mandaumania
Skuad Bontang FC: Kiper: 1. Ade Mochtar 2. Tirtah Bayu Kencana 3. Edi Kurnia; Belakang: 1. Joko Sidik Fitrayono 2. Abdul Rahman 3. Marcelino A. Mandagi 4. Nyeck Nyobe 5. Arbadin ; Tengah: 1. Ali Khaddafi 2. A. Rifki Eka Putra 3. Usman 4. Al Mutawakil 5. Iswadi Syukur ; Depan: 1. Rahman Abubakar 2. Dani Marvelous Namangge 3. Muhamad Istigfar 4. Azwar Aris 5. Cornelis Sergio Gedi 6. Kenji Adachihara

Persib Bandung
Julukan: Maung Bandung
Berdiri: 1933
Kota Asal: Bandung
Markas: Stadion Si Jalak Harupat
Kapasitas: 40.000
Peringkat Musim Lalu: 4
Pelatih: Jovo Cuckovic (Perancis)
Suporter: Bobotoh, Viking, Bomer
Skuad Persib: Kiper: 1. Markus Harison 2. Cecep Supriatna 3. Dadang Sudrajat ; Belakang: 1. Nova Arianto 2. Maman Abdurrahman 3. Yudi Khoerudin 4. Wildansyah 5. Isnan Ali 6. Gilang Angga 7. Munadi 8. Baihakki Khaizan ; Tengah: 1. Hariono 2. Eka Ramdani 3. Atep 4. Siswanto 5. Diaz Angga 6. Rendi Saputra 7. M. Agung 8. Jejen Zaenal 9. Shahril Ishak ; Depan: 1. Airlangga Soetjipto 2. Rahmat Affandi 3. Cristian Gonzales 4. Pablo Frances

Persisam Putra Samarinda
Julukan: Elang Borneo
Berdiri: 1925
Kota Asal: Samarinda
Markas: Stadion Palaran
Kapasitas: 60.000
Peringkat Musim Lalu: 12
Pelatih: Hendri Susilo
Suporter: Pusamania
Skuad Persisam: Kiper: 1. Wawan Hendrawan 2. Dedi Kusuma 3. Agung Prasetyo ; Belakang: 1. Saiful Lewenusa 2. Usep Munandar 3. Muhamad Roby 4. Ardiansyah Rahman 5. Fandi Mochtar 6. Isdiantono 7. Panggah Madiantara 8. Joel Tsimi Jacques ; Tengah: 1. Gantar Khan 2. Akbar Rasyid 3. I Wayan Mudana 4. Fajar Legian Siswanto 5. Ahmad Sembiring 6. Irsyad Aras 7. Ronald Fagundez 8. Choi Dong-soo ; Depan: 1. Agung Suprayogi 2. Julio Lopez

Persijap Jepara
Julukan: Laskar Kalinyamat
Berdiri: 1954
Kota Asal: Jepara
Markas: Stadion Gelora Bumi Kartini
Kapasitas: 20.000
Peringkat Musim Lalu: 9
Pelatih: Alves Divaldo Teixeira (Portugal)
Suporter:Jetman, Banaspati
Skuad Persijap: Kiper: 1. Danang Wihatmoko 2. M. Yasir Syamsudin 3. Khoirul Latif Normawan; Belakang: 1. Evaldo Silva De Assis 2. Anam Syahrul Fitrianto 3. Kasiadi 4. Nurul Huda 5. Danan Puspito 6. Catur Rintang Heni Setiawan 7. Anggo Yulian Hari Sapta P 8. Barkah Cristian Hadi 9. Aries Fandi Kurniawan 10. Fendy Juliyanto 11. Alex Fauzi 12. M. Ferly La'ala ; Tengah: 1. Enjang Rohiman 2. Didik Darmadi 3. Chanif Muhajirin 4. Mahendra Tri Saputra 5. Dimas Agung Pribadi 6. Nanang Khanafi 7. Youn Soung Min 8. Fransisco Javier Perez ; Depan: 1. Johan Juansyah 2. Noor Hadi 3. Riski Novriansyah 4. Gendut Dony Christiawan 5. Gustavo Beirao Riberio

PSM Makassar
Julukan: Juku Eja
Berdiri: 1915
Kota Asal: Makassar
Markas: Stadion Mattoanging
Kapasitas: 15.000
Peringkat Musim Lalu: 13
Pelatih: Robert Rene Alberts (Belanda)
Suporter: Macz Man, ISM, Laskar Ayam Jantan
Skuad PSM: Kiper: 1. Herman Batak 2. Denny Marcel 3. Fachrul Nurdin 4. M. Guntur ; Belakang: 1. Supriyono 2. Fadli Hariri 3. Djayusman Triasdi 4. Faturahman 5. Satrio Syam 6. Fandi Edi 7. Hendra Wijaya 8. Suwandi 9. Adrian Syamsul ; Tengah: 1. Basile Onambele 2. Diva Tarkas 3. Hendra Ridwan 4. Korinus Fringkrew 5. Aditya Putra Dewa 6. Fadli M. 7. M. Rasul 8. Risnandar 9. M. Jufri ; Depan: 1. Marwan Sayedeh 2. Anoure Obiora 3. Andi Oddang 4. M. Rahmat 5. Jacky Pasarella 4. Joko Kuspito 5. Sasa Branezac 6. Richardo Merani

Arema Indonesia
Julukan: Singo Edan
Kota Asal: Malang
Markas: Stadion Kanjuruhan
Kapasitas: 40.000
Peringkat Musim Lalu: Juara
Pelatih: Miroslav Janu (Republik Ceko)
Suporter: Aremania
Skuad Arema: Kiper: 1. Kurnia Mega 2. Achmad Kurniawan 3. Aji Saka ; Belakang: 1. Benny Wahyudi 2. Hermawan 3. Irfan Raditya 4. J.A. Farizi 5. Leonard Tupamahu 6. Pierre Njanka 7. Purwaka Yudhi 8. Waluyo 9. Zulkifli Syukur ; Tengah: 1. Ahmad Bustomy 2. Esteban Guillen 3. Faris Bagus Dhinata 4. Firmansyah 5. Juan Revi Auriqto 6. M. Fakhrudin 7. M. Ridhuan 8. Roni Firmansyah 9. Tomy Pranata 10. Wahyu Gunawan ; Depan: 1. Ahmad Amirudin 2. Roman Chmelo 3. Dendi Santoso 4. Noh Alam Shah 5. Sunarto 6. T.A.Musafri 7. Yongki Aribowo

Persela Lamongan
Julukan: Laskar Joko Tingkir
Kota Asal: Lamongan
Markas: Stadion Surajaya
Kapasitas:15.000
Peringkat Musim Lalu: 14
Pelatih: Subangkit Suporter: LAmania
Skuad Persela: Kiper: 1. Chorul Huda 2. I Komang Putra 3. Firmansyah ; Belakang: 1. Fabiano Beltrame 2. F.X. Yanuar 3. Taufik Kasrun 4. Slamet Ridai 5. Dedi Indra 6. Valentino 7. Khomad Suharto 8. Charis Yulianto 9. Jimmy Suparno ; Tengah: 1. I Gede Sukadana 2. Zaenal Arifin 3. Gustavo Lopez 4. Dhanu Rosade 5. Jerry Boy 6. Jaenal Ikhwan 7. Fery Ariawan 8. Hendro Siswanto ; Depan: 1. Aris Alfiansyah 2. Zulham Zamrun 3. Ah Hyou-yun 4. Redouane Barkoui

Persiwa Wamena
Julukan: Badai Pegunungan
Berdiri: 1925
Kota Asal: Wamena Markas
Stadion Mandala Jayapura
Kapasitas: 20.000
Peringkat Musim Lalu: 6
Pelatih: Suharno
Suporter: Persiwamania, Waxfter
Skuad Persiwa: Kiper: 1. Galih Firmansyah 2. David Aryanto ; Belakang: 1. Isak Konon 2. Yesaya Desnam 3. Firly Afriansyah 4. Joko Kuspito 5. Sasa Branezac 6. Richardo Merani ; Tengah: 1. Habel Satya 2. Imanuel Padwa 3. Marcelino Mandagi 4. Ferdinand Sinaga 5. Ferdinando Mote 6. Erick Weeks 7. Alex Yarangga 8 Li Hao Yuan 9. Hobert Robert Elopere; Depan: 1. Bokay Edy Foday 2. Alan Arthur Aronggear 3. Pieter Rumaroppen 4. Marwansyah

Persipura Jayapura
Julukan: Mutiara Hitam
Berdiri:1950
Kota Asal: Jayapura
Markas: Stadion Mandala Jayapura
Kapasitas: 20.000
Peringkat Musim Lalu: Runner-up
Pelatih: Jacksen F Tiago (Brasil)
Suporter: Persipuramania, Blackspyder
Skuad Persipura: Kiper: 1. Ferdiansyah 2. Joe Hon-yoo ; Belakang: 1. Victor Igbonefo 2. Bio Pauline 3. Richardo Salampessi 4. Ortisan Solossa 5. Stevi Bonsapia 6. Ian louis kabes 7. Hamka Hamzah ; Tengah: 1. Marko Kabiay 2. Stevan Hendambo 3. Gerald Pangkali 4. Zah Rahan 5. Imanuel Wanggai ( 6. David Cristian Uron 7. David Laly ; Depan: 1. Rahmad Rivai 2. Tinus Pae 3. Titus Bonay 4. Lukas Mandowen 5. Boaz Solossa

kompas.com Label:

Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu atau juga sering disebut Tangkuban Parahu merupakan salah satu gunung terbesar di dataran Parahyangan. Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu berada di utara kota Lembang, sebelah utara kota Bandung. Udara sejuk, hamparan kebun teh, lembah dan tingginya pohon pinus menemani perjalanan Anda menuju pintu gerbang kawasan Tangkuban Perahu. Untuk memasuki kawasan Tangkuban Perahu, Anda harus membayar tiket Rp 13.000,- per orang ditambah tiket untuk kendaraan.

Tangkuban Perahu 
Ada dua jalan menuju kawah-kawah yang ada di gunung ini. Jalan yang pertama atau jalan lama dengan kondisi jalan yang lebih sulit untuk dilalui dan biasanya akan ditutup sehabis hujan atau saat dirasa membahayakan untuk dilewati. Penjaga loket akan memberi petunjuk untuk melewati jalan baru yang terletak lebih ke atas jika jalan ini ditutup. Sebelum tiket pembayaran di jalan pertama ini, terdapat pondok-pondok yang disewakan untuk tempat menginap.
Melewati jalan baru, jalan beraspal memudahkan perjalanan kendaraan Anda. Pada sisi jalan yang berkelok-kelok terdapat bunga-bunga terompet dan pohon lainnya yang akan menyejukkan perjalanan Anda. Di kawasan gunung Tangkuban Perahu terdapat tiga kawah yang menarik untuk dikunjungi. Kawah tersebut adalah Kawah Domas, Kawah Ratu dan Kawah Upas. Kawah yang paling besar diantara ketiganya dan paling banyak dikunjungi adalah Kawah Ratu. Dengan beberapa jam berjalan kaki, Anda bahkan dapat mengitari Kawah Ratu yang begitu luas sambil menikmati keindahan panorama Gunung Tangkuban Perahu.

Kawah Ratu

Jika Anda datang menggunakan bus, tersedia tempat parkir khusus bus sebelum mencapai Kawah Ratu. Perjalanan dilanjutkan dengan mobil ELF yang akan mengantarkan Anda ke Kawah Ratu. Tetapi, jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat terus menggunakannya sampai ke Kawah Ratu. Tersedia tempat parkir kendaraan di seberang kawah ini, sehingga tanpa melalui medan yang sulit dan menghabiskan banyak energi, Anda dapat melihat kawah ini. Mungkin ini juga menjadi salah satu alasan, kebanyakan pengunjung ada di kawah ini.
Kawah Ratu langsung terlihat dari atas dengan pembatas pagar kayu untuk mencegah pengunjung terjatuh. Melihat dalamnya kawah, dinding-dinding kawah dan asap yang masih keluar dari kawah ini menciptakan pemandangan yang menggetarkan hati. Tanah di sekitar Kawah Ratu umumnya berwarna putih dengan beberapa batu belerang berwarna kuning. Batu-batuan dan suasana kering dan gersang terasa di kawah ini. Anda dapat mencoba mendaki ke daerah yang lebih tinggi jika ingin melihat kawasan Kawah Ratu secara menyeluruh.
Di tempat ini banyak toko-toko sederhana yang menjual berbagai souvenir seperti syal, topi kupluk, tas dan topi bulu, berbagai pajangan dari kayu dan berbagai aksesories lainnya. Ada juga penjual makanan dan minuman hangat seperti mie rebus, bandrek dan lainnya. Anda juga dapat menunggang kuda untuk mengitari sebagian kawah ini. Kegiatan ini biasanya disukai anak-anak.

Kawah Upas

Kawah Upas terletak di sebelah Kawah Ratu. Tetapi, untuk dapat melihat kawah ini harus melalui medan yang berbahaya, Anda harus melewati jalan yang berpasir untuk mencapai kawah ini. Maka, sangat jarang pengunjung yang datang melihat kawah ini. Bentuk Kawah Upas berbeda dengan Kawah Ratu. Kawah Upas lebih dangkal dan mendatar.

Kawah Domas

Kawah Domas terletak lebih bawah daripada Kawah Ratu. Jika Anda dating melalui jalan baru, Anda akan menemukan pintu gerbang menuju Kawah Domas terlebih dahulu sebelum menuju Kawah Ratu. Jika pada Kawah Ratu Anda hanya akan melihat kawah dari kejauhan, pada Kawah Domas, Anda dapat lebih dekat dengan kawah. Bahkan, Anda dapat mencoba merebus telur dengan memasukkannya ke dalam kawah. Jika Anda ingin melihat Kawah Domas melewati jam 16.00 WIB, Anda diharuskan menggunakan jasa pemandu wisata.

Manarasa

Pohon yang banyak terlihat di sekitar kawah adalah pohon yang disebut oleh warga sekitar dengan nama Manarasa. Daun tanaman ini akan berwarna kemerah-merahan jika daun sudah tua. Daun yang sudah berwarna merah dapat dimakan dengan rasa mirip seperti daun jambu dengan sedikit rasa asam. Daun ini dapat mengobati diare dan dipercaya akan membuat awet muda. Mungkin daun ini dipercaya oleh masyarakat sekitar selalu dimakan oleh Dayang Sumbi yang awet muda dalam legenda terjadinya Gunung Tangkuban Perahu.

Legenda Tangkuban Perahu

Inti cerita legenda Tangkuban Perahu adalah seorang pemuda yang bernama Sangkuriang ingin menikahi seorang wanita bernama Dayang Sumbi yang cantik. Mereka saling jatuh cinta. Tetapi, setelah menemukan bekas luka di kepala Sangkuriang, Dayang Sumbi mengetahui ternyata Sangkuriang adalah anaknya. Sangkuriang dahulu pergi karena merasa kesal dengan kemarahan ibunya. Dayang Sumbi marah karena Sangkuriang membunuh anjing kesayangan mereka ketika gagal berburu rusa untuk ibunya.
Mengetahui Sangkuriang adalah anaknya, Dayang Sumbi tidak mau menikah dengan Sangkuriang. Maka, untuk menolak lamaran Sangkuriang, Dayang Sumbi minta dibuatkan sebuah perahu besarta danaunya dalam waktu 1 malam. Sangkuriang yang sakti meminta bantuan dari jin untuk memenuhi keinginan Dayang Sumbi.
Melihat Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, Dayang Sumbi berniat menggagalkannya. Berkat doanya, ayam-ayam berkokok. Jin-jin yang membantu Sangkuriang berlarian ketakutan karena mengira hari sudah pagi. Akibatnya pekerjaan membuat perahu dan danau tidak selesai. Sangkuriang yang marah besar karena gagal menyelesaikan pekerjaanya menendang perahu buatannya. Perahu ini kemudian jatuh tertelungkup dan terjadilah Gunung Tangkuban Perahu. Jika dilihat dari kota Bandung, gunung ini menyerupai perahu yang terbalik.
Keindahan kawah dari Gunung Tangkuban Perahu dan beberapa spot yang ada di sekitarnya juga menjadi salah satu tempat bagi para calon pengantin untuk melakukan foto outdoor prewedding. Keindahan kawah-kawah dari Gunung Tangkuban Perahu dapat menjadi salah satu tujuan wisata jika Anda sedang mengunjungi kota Bandung. Anda dapat membawa anak-anak untuk melihan keindahan alam 
 
sumber : http://kumpulan.info/wisata
Label:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...